Google
 

9.16.2008

Puasa sebagai salah satu terapi kesehatan

Saat menjalankan puasa, sangat dimungkinkan bila tubuh menjadi lemah dan lesu. Terutama dalam minggu-minggu pertama di bulan puasa ini, karena tubuh memerlukan waktu beradaptasi untuk tidak makan dan minum selama hampir 14 jam. Walaupun sedang beristirahat, tubuh tetap memerlukan energi. Untuk itu, sangat penting untuk tetap menjaga kebugaran tubuh ketika sedang berpuasa agar aktivitas sehari-hari tidak terganggu karenanya.

Selama puasa, pengaturan pola makan dan menu makanan menjadi sangat penting. Proporsi makan dapat disesuaikan menjadi 50% pada saat berbuka, 40% pada saat sahur dan 10% setelah shalat tarawih. Selain itu, untuk konsumsi cairan ketika berpuasa, juga harus diperhatikan, dan mungkin sebaiknya mengurangi kegiatan yang kurang perlu karena waktu tidur dalam bulan puasa praktis berkurang. Namun, saat sahur, usahakan makan makanan yang banyak mengandung protein agar puasa dapat bertahan lama.

Komposisi makanan lain yang juga dibutuhkan oleh tubuh seperti karbohidrat dari nasi, atau umbi-umbian, roti, havermout atau sereal. Untuk protein dapat diperoleh dari daging, ikan, kacang-kacangan, telur, dan sebagainya. Sedangkan lemak terdiri dari lemak jenuh sebesar 10% dan lemak tidak jenuh sekitar 15%. Selain itu, juga masih ada zat lain yang dibutuhkan ketika sedang berpuasa, yakni vitamin dan mineral untuk menjaga daya tahan tubuh, yang bias diperoleh dari sayuran dan buah-buahan.

Menurut ahli kesehatan dari Amerika, Allan Cott, MD, puasa berpengaruh positif terhadap kesehatan fisik dan psikis karena puasa sehari penuh dapat memperbaiki kesehatan fisik dan mental, menurunkan tekanan darah dan lemak, menajamkan fungsi keindraan, memperlambat proses penuaan dan sebagainya. Dengan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang, puasa dapat dijalani dengan tubuh tetap segar dan bugar.

sumber: beritanet.com

Silahkan baca juga artikel berikut



0 Comments:

Posting Komentar